Nama : Monalisa Oktavia
Kelas : 4eb20
NPM : 24210516
Tugas Softskill 12
1.
Benturan Kepentingan
Perbedaan kepentingan adalah
situasi dimana seseorang kemungkinan tidak dapat menentukan point bahwa ia
mungkin akan termotivasi untuk melakukan suatu tindakan dengan kepentingan
berbeda dengan kepentingan yang seharusnya mereka lakukan. Terdapat beberapa tipe
dari perbedaan kepentingan, seperti kenyataan, potensi, atau khayalan.
Perbedaan kepentingan yang sesungguhnya ketika mengambil suatu motivasi untuk
melakukan aktivitas yang tidak benar. Konflik perbedaan kepentingan potensial
adalah situasi yang ada ketika terdapat kesempatan untuk suatu keuntungan
menjadi bujukan untuk melakukan tindakan mendapatkan keuntungan lain. Perbedaan
kepentingan imaginary/ khayalan adalah figment imajinasi seseorang.
2.
Etika Dalam Tempat Kerja
Kebebasan dan martabat dari seseorang, data pribadi dan property
A. Perbedaan dari hak seseorang,
hak tenaga kerja dan hak masyarakat/ public
B. Prosedur yang pantas:
pemberitahuan dan kandungan prosedur
C. Pengujian terhadap
penyalahgunaan substansi
D. Gangguan, sexual dan sebaliknya
Perlakuan yang adil
A. Diskriminasi : umur, gender,
gaji
B. Kebijakan yang adil
Kesehatan dan lingkungan kerja yang aman
A. Harapan : beralasan, hak untuk
tahu, stress, kehidupan keluarga, productivity
B. Perhatian terhadap kualitas hidup
: asap, kesehatan
C. Lingkungan kerja yang ramah
Kemampuan untuk berlatih
A. Blind loyalty
B. Whistle blowing
3.
Aktivitas bisnis
internasional – masalah budaya
Ketika suatu perusahaan
beroperasi diluar pasar domestiknya, ada panduan yang harus ditawarkan kepada
para pegawainya, yang harus mencerminkan :
a. seberapa sering operasi akan
berpengaruh pada ekonomi local dan kebudayaan local
b. apakah praktik asing yang
berbeda, misalnya penyebarluasan, pemberian hadiah atau suap
c. reaksi terhadap perubahan stakeholders
domestic dan khususnya stakeholders utama, termasuk major customer (pelanggan
utama) dan pasar modal
Perusahaan multinasional akan
memberiakn pengaruh signifikan terhadap kebudayaan local, sehingga mereka harus
berhati hati agar tidak memberikan pengaruh buruk terhadap :
a. Pasar tebaga kerja : tariff
upah, ketersediaan tenaga kerja
b. Bagan mentah dan input lainnya
c. Politik dan proses legal
d. Religius/ kepercayaan dan adat
istiadat
Bila mereka
mengabaikan kepercayaan dan adapt istiadat setempat, maka perusahaan dan para
pekerjanya akan dituduh/ disalahkan terhadap “cultural imperialism” dan akan
mengalami kesulitan dalam menentukan aktivirasnya di masa depan
Permasalahan budaya
Mungkin permasalahan yang
tersulit adalah ketika terjadi perbedaan nilai antara stakeholder domestic dan
Negara asing. Perbedaan tersebut dapat meliputi:
a. izin untuk melakukan suap
b. penggunaan tenaga kerja dibawah
umur/ anak anak
c. penggunaan budak sebagai tenaga
kerja
d. kondisi tenaga kerja yang tidak
sehat
e. perlakuan terhadap wanita
f. adanya penekanan rezim tertentu
melalui lokasi operasi
g. respek terhadap lingkungan
h. perjanjian dengan anggota
keluarga
4.
Akuntabilitas sosial
Perusahaan harus
mengakui bahwa walaupun mereka adalah akuntan untuk shareholders saja kini
mereka harus meningkatkan rangenya menjadi lebih luas kepada stakeholders.
Untuk memperluas hal tersebut, saat ini telah terjadi pergeseran paradigma yait
dari akuntabilitas kepada shareholders menjadi akuntabilitas kepada
stakeholders. Akibatnya, perusahaan harus meningkatkan perhatian dalam
pengukuran, lebih dari sekedar laporan keuangan untuk memuaskan para pemegang
saham yang bervariasi, mengetahui seberapa baik teknik manajemen bekerja dan
apa yang harus dilaporkan kepada board committee demi memenuhi pengungkapan
dalam kontrak perjanjian dan juga kepada public.
Beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menjelaskan pengukuran dan aktivitas audit dalam area audit dan
akuntabilitas social, misalnya social accounting dan social auditing; social
performance reporting and audit, corporate social responsibility accounting,
corporate social performance reporting and audit dan corporate ethical
performance reporting and audit.
5.
Manajemen Krisis
Krisis dapat
diartikan sebagai suatu waktu yang tidak stabil atau pernyataan tentang suatu
pekerjaan dimana suatu perubahan yang sangat menentukan menjadi tertunda.
Krisis manajemen sebaiknya meliputi seni memindahkan resiko dan ketidakpastian
dalam rangka untuk mencapai pengendalian yang lebih (melebihi tujuan dasar).
Dasar fundamental manajemen krisis adalah memahami empat fase krisis yaitu:
a. Warnig (peringatan) pre krisis;
deteksi
b. Acute :
~ beberapa keurgain
atau kerusakan telah terjadi, berapa banyak tambahan kerusakan yang mungkin
terjadi tergantuk kepada kita
~ mencoba untuk
kendalikan krisis
~ jika tidak bisa, cobalah untuk mempengaruhi dimana, kapan dan
bagaimana krisis tersebut akan terjadi
c. Chronic:
~ clean up dan recovery
~ post mortem; self analysis
~ rencana krisis manajemen selanjutnya
~ dapat tetap hidup/ bertahan
d. Resolution (penyelesaian) :
Ketika keadaan telah membaik dan telah utuh kembali
OPINI : Menurut saya Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal
yang terkandung dalam etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab.
Kepercayaan diterjemahkan kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia
kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari kelihaian
memperdayasaingan. Sedangkan tanggung jawab diarahkan atas mutu output sehingga
insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-asalan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar