Nama : Monalisa
Oktavia
Kelas : 4eb20
NPM : 24210516
Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang
asing yang memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik, translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter,
misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang
ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan
adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait.
Terdapat alasan dilakukannya translasi mata uang asing,
diantaranya :
1. Perusahaan dengan kegiatan
operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang informasi laporan kepada pembaca mengenai
operasional perusahaan secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata
uang.
2.
Berkomunikasi dengan peminat saham
asing. Perusahaan yang melakukan translasi merupakan perusahaan yang dalam
bentuk usaha terbuka sehingga laporan keungan dapat dibaca oleh masyarakat umum
dengan mudah , sehingga dengan laporan keuangan yang sudah dikonversikan maka
akan merangsang investor untuk menanam saham pada perusahaan.
3.
Memperhitungkan efeknya perusahaan
terhadap translasi mata uang.
4. Mencatat transaksi mata uang asing.
Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau
menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing
atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.
5. Translasi mata uang asing dilakukan
untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan laporan pada pembaca
informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan. Translasi tidak harus dibuat oleh perusahaan
induk, anak perusahaan dapat membuat laporan keuangan sesuai dengan mata uang
yang digunakan perusahaan induk.
Istilah dalam translasi mata uang asing :
1.
Konversi, merupakan pertukaran suatu
mata uang ke dalam mata uang lain.
2.
Kurs kini, merupakan nilai tukar
yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3.
Posisi aktiva bersih yang beresiko,
merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang
asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang
diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
4.
Kontrak pertukaran forward,merupakan
suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
5.
Mata uang fungsional, merupakan mata
uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan
itu berlokasi.
6.
Kurs histories, merupakan kurs nilai
mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata
uang asing dibeli atau terjadi.
7.
Mata uang pelaporan, merupakan mata
uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
8.
Kurs spot, merupakan nilai tukar
untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9.
Penyesuaian translasi, merupakan
penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang
fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing :
1.
Penagguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari
aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas
asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai
bagian dari ekuitas konsolidasi.
2.
Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama
yang terkait dengan utang akan ditangguha=kandan diamortisasi selama umur
aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama
dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa
pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3.
Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui
kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya
setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan,
tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4.
Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba
rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi
dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba
sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan
kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi
dalam mata uang domestic dan harus diakui.
Hubungan antara translansi mata uang asing dengan inflasi
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan
aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan
menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah
dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan
akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih
rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan
pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih
rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang
didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang
terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang
palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi,
karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian
biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai
solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional
untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.
Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam
mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs
historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing
terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan
terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat
dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.
Sumber : http://uraizakiah.blogspot.com/2014/04/tulisan-softskill-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar