Nama : Monalisa
Oktavia
Kelas : 4eb20
NPM : 24210516
Perubahan Harga Umum dan Spesifik
Suatu perubahan
harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai
deflasi (deflation).
Perubahan harga
spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang
disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Tingkat harga yang
stabil menjadi prioritas nasional bagi banyak negara di dunia.
Meskipun perubahan harga terjadi diseluruh dunia, pengaruh terhadap pelaporan
bisnis dan keuangan berbeda-beda dari satu negara ke negara lain.
Laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan
selama periode perubahan harga.
Selama periode
inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Ketidak akuratan pengukuran
ini mendistorsi :
1.
proyeksi keuangan yang didasarkan
pada data seri waktu historis
2.
anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
3.
data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang dinilai
lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
1.
Kenaikan dalam proporsi pajak
2.
Permintaan dividen lebih banyak dari
pemegang saham
3.
Permintaan gaji dan upah yang lebih
tinggi dari para pekerja
4.
Tindakan yang merugikan dari negara
tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Dalam periode
inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum
yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini), yang kemudian diterapkan
terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang konvesional juga mengabaikan
keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas
(ekuivalennya) selama periode inflasi. Meskipun laju inflasi melambat,
akuntansi perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang
rendah dalam beberapa waktu dapat signifikan.
Pengaruh distorsi inflasi masa
lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun, mengingat umur sebahagian
besar aktiva yg relatif panjang.
Kegagalan untuk
menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter
juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata
uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya beli periode kini),
yang kemudian diterapkan terhadap kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan
kas (ekuivalennya) selama periode inflasi. Oleh karena itu, mengakui pengaruh
inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :
1.
Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
2.
Mengelola masalah yang ditimbulkan
oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah
tersebut.
3.
Laporan dari para manajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut.
Istilah-istilah
akuntansi inflasi dan memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan
keuangan.
1. Atribut. Karakteristik kuantitatif
suatu pos yang diukur untuk keperluan akutansi. Contoh: biaya histories atau
biaya penggantian merupaka atribut suatu aktiva
2.
Penyesuaian biaya kini. Nilai
penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu
3. Kekayaan yang dapat dihapuskan.
Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar
awalnya aktiva bersih
4.
Mekanisme Penyesuaian. Manfaat
berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang
dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti
atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
5. Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah
mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
6.
Keuntungan kepemilikan suatu
investasi. Kenaikan nilai biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
7. Hiperinflasi. Laju inflasi yang
sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian
meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun.
8.
Inflasi. Kenaikan dalam tingkat
harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
9. Aktiva moneter. Klaim terhadap
jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
10.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam
daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama
periode inflasi.
11.
Kewajiban moneter. Suatu kewajiban
untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti utang usaha
atau uang dengan suku bunga yang tetap.
12.
Kerugian Moneter. Penurunan dalam
daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kativa moneter selama
periode inflasi.
13.
Penyesuian Modal Kerja Moneter.
Pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang
digunakan oleh sutu usaha dalam menjalankan operasinya.
14.
Jumlah Nominal. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
15. Aktiva Nonmoneter. Aktiva yang tidak
menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap,
dan peralatan.
16.
Kewajiban Nonmoneter. Suatu utang
yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti
uang muka pelanggan.
17.
Penyesuian Paritas. Suatu penyesuian
yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan
Negara tuan rumah.
18.
Aktiva permanent. Istilah di
Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan, dan depresiasi
terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi.
19.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya di
mana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa
yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya
dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
20.Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk
memeperoleh barang dan jasa.
21.
Laba Riil. Laba bersih yang telah
disesuaikan untuk perubahan harga.
22.Biaya penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu
aktiva dalam keadaan normal usaha.
23.Mata uang pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan
dalam menyusun laporan keuangan.
24.Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu
induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaanluar negeri
yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi.
25.Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas
khusus seperti persediaan atau peralatan.
26.Metode translasikan-nyatakan kembali. Suatu metode konsolidasi
pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan
luar negeri kedalam mata uang induk perusahaan dan kemudian
dinyatakan kembali jumlah yang ditanslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.
Sumber : http://lovelycimutz.wordpress.com/2013/04/11/tugas-minggu-6-softskill-akuntansi-internasional/