Nama : Monalisa Oktavia
Kelas : 4eb20
NPM : 24210516
Jenis-jenis Sistem Pembukuan
Akuntansi
Sesuai dengan PSAK No. 45
tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, organisasi nirlaba disarankan
menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran
penerimaan dan pengeluaran dana. Sedangkan basis akuntansi yang sekarang ini
diterapkan oleh kebanyakan organisasi nirlaba dalam pembuatan laporan keuangan
adalah basis kas atau modifikasi dari basis kas.
Penggunaan basis kas tersebut
didasarkan pada kenyataan bahwa organisasi nirlaba diwajibkan membuat laporan
keuangan sesuai dengan format lembaga donor, dimana sebagian besar berupa
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana, Laporan Status Anggaran dan Laporan
Status Dana yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas. Terlepas dari basis
akuntansi mana yang dipakai, tulisan ini akan membahas jenis-jenis basis
akuntansi yang ada dalam praktek, baik pada sektor privat maupun sektor publik
termasuk organisasi nirlaba.
Jenis-jenis Basis Akuntansi
Basis akuntansi merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas transaksi atau
kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi ini
berhubungan dengan waktu kapan pengukuran dilakukan. Basis akuntansi pada
umumnya ada dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis akuntansi
tersebut terdapat banyak variasi atau modifikasi dari keduanya, yaitu
modifikasi dari akuntansi berbasis kas, dan modifikasi dari akuntansi berbasis
akrual. Jadi dapat dikatakan bahwa basis akuntansi ada 4 macam, yaitu:
1. Akuntansi berbasis kas (cash
basis of accounting)
2. Modifikasi dari akuntansi
berbasis kas (modified cash basis of accounting)
3. Akuntansi berbasis akrual (accrual
basis of accounting)
4. Modifikasi dari akuntansi
berbasis akrual (modified accrual basis of accounting)
Pembagian basis pencatatan
(akuntansi) ini bukan sesuatu yang mutlak, dalam Government Financial
Statistic (GFS) yang diterbitkan oleh International Monetary Fund (IMF)
menyatakan bahwa basis pencatatan (akuntansi) dibagi menjadi 4 macam, yaitu accrual
basis, due-for-payment basis, commitments basis, dan cash basis.
A. Akuntansi Berbasis Kas
Dalam akuntansi berbasis kas,
transaksi ekonomi dan kejadian lain diakui ketika kas diterima atau dibayarkan.
Basis kas ini dapat mengukur kinerja keuangan organisasi nirlaba yaitu untuk
mengetahui perbedaan antara penerimaan dana dan pengeluaran dana dalam suatu
periode. Basis kas menyediakan informasi mengenai sumber dana yang dihasilkan
selama satu periode, penggunaan dana dan saldo dana pada tanggal pelaporan.
Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk Laporan Penerimaan
dan Pengeluaran Dana, Laporan Status Anggaran dan laporan Status Dana. Selain
itu perlu dibuat suatu catatan atas laporan keuangan atau notes to
financial statement yang menyajikan secara detail tentang item-item yang
ada dalam laporan keuangan dan informasi tambahan seperti :
1. Item-item yang diakui dalam
akuntansi berbasis akrual, seperti aktiva tetap dan utang/pinjaman.
2. Item-item yang biasa
diungkapkan dalam akuntansi berbasis akrual, seperti komitmen, kontinjensi, dan
jaminan.
3. Item-item lain, seperti
informasi yang bersifat prakiraan (forecast).
Akuntansi berbasis kas ini
tentu mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan-kelebihan akuntansi
berbasis kas adalah laporan keuangan berbasis kas memperlihatkan sumber dana,
alokasi dan penggunaan sumber-sumber dana, mudah untuk dimengerti dan dijelaskan,
pembuat laporan keuangan tidak membutuhkan pengetahuan yang mendetail tentang
akuntansi, dan tidak memerlukan pertimbangan ketika menentukan jumlah arus kas
dalam suatu periode. Sementara itu keterbatasan akuntansi berbasis kas adalah
hanya memfokuskan pada arus kas dalam periode pelaporan berjalan, dan
mengabaikan arus sumber daya lain yang mungkin berpengaruh pada kemampuan
organisasi nirlaba untuk saat sekarang dan saat mendatang; laporan posisi
keuangan (neraca) tidak dapat disajikan, karena tidak terdapat pencatatan
secara double entry dan evaluasi kinerja.
B. Modifikasi Dari Akuntansi Berbasis Kas
Basis akuntansi ini pada
dasarnya sama dengan akuntansi berbasis kas, namun dalam basis ini pembukuan
untuk periode tahun berjalan masih ditambah dengan waktu atau periode tertentu (specific
period) misalnya 1 atau 2 bulan setelah periode berjalan (“leaves the
books open”). Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode
tertentu tetapi diakibatkan oleh periode pelaporan sebelumnya akan diakui
sebagai penerimaan dan pengeluaran atas periode pelaporan yang lalu (periode
sebelumnya). Arus kas pada awal periode pelaporan yang diperhitungkan dalam
periode pelaporan tahun lalu dikurangkan dari periode pelaporan berjalan.
Laporan keuangan dalam basis
ini juga memerlukan pengungkapan tambahan atas item-item tertentu yang biasanya
diakui dalam basis akuntansi akrual. Pengungkapan tersebut harus sesuai dengan
standar akuntansi. Sebagai tambahan atas item-item yang diungkapkan dalam basis
kas, ada beberapa pengungkapan yang terpisah atas saldo near-cash yang
diperlihatkan dengan piutang-piutang yang akan diterima dan utang-utang yang
akan dibayar selama periode tertentu dan financial assets and liabilities.
Penggunaan basis kas didasarkan
pada kenyataan bahwa organisasi nirlaba diwajibkan membuat laporan keuangan
sesuai dengan format lembaga donor, dimana sebagian besar berupa Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana, Laporan Status Anggaran dan Laporan Status
Dana yang dibuat dengan akuntansi berbasis kas.
C. Akuntansi Berbasis Akrual
Akuntansi berbasis akrual
berarti suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa-peristiwa
lain diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode
laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat kas
atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual ini
banyak dipakai oleh institusi sektor non publik dan lembaga lain yang bertujuan
mencari keuntungan. International Monetary Fund (IMF) sebagai lembaga
kreditur menyusunGovernment Finance Statistics (GFS) yang di dalamnya
menyarankan kepada negara-negara debiturnya untuk menerapkan akuntansi berbasis
akrual dalam pembuatan laporan keuangan. Alasan penerapan basis akrual ini
karena saat pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya arus
sumber daya. Jadi basis akrual ini menyediakan estimasi yang tepat atas
pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perekonomian secara makro. Selain itu
basis akrual menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus
sumber daya dicatat, termasuk transaksi internal, in-kind transaction, dan
arus ekonomi lainnya.
Ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh atas penerapan basis akrual, baik bagi pengguna laporan (user) maupun
bagi organisasi nirlaba sebagai penyedia laporan keuangan. Manfaat tersebut
antara lain :
1. Dapat menyajikan laporan posisi
keuangan organisasi nirlaba dan perubahannya
2. Memperlihatkan akuntabilitas
organisasi nirlaba atas penggunaan seluruh sumber daya
3. Menunjukkan akuntabilitas
organisasi nirlaba atas pengelolaan seluruh aktiva dan kewajibannya yang diakui
dalam laporan keuangan
4. Memperlihatkan bagaimana
organisasi nirlaba mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya
5. memungkinkan user untuk
mengevaluasi kemampuan organisasi nirlaba dalam medanai aktivitasnya dan dalam
memenuhi kewajiban dan komitmennya
6. Membantu user dalam pembuatan
keputusan tentang penyediaan sumber daya ke atau melakukan bisnis dengan
entitas
7. User dapat mengevaluasi kinerja
organisasi nirlaba dalam pengelolaan dana, efisiensi dan penyampaian pelayanan
tersebut.
Secara rinci pengakuan atas
item-item yang ada dalam Laporan Posisi Keuangan dengan penerapan basis akrual
adalah :
Aktiva tetap, untuk dapat
diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
1. Mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan;
2. Biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal;
3. Tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam operasi normal entitas; dan
4. Diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan
Kewajiban, suatu kewajiban yang
diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai
saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian
yang dapat diukur dengan andal.
D. Modifikasi dari Akuntansi Berbasis Akrual
Basis akuntansi ini meliputi
pengakuan beberapa aktiva, namun tidak seluruhnya, seperti aktiva fisik, dan
pengakuan beberapa kewajiban, namun tidak seluruhnya, seperti utang pensiun.
Contoh bervariasinya (modifikasi) dari akuntansi akrual, dapat ditemukan dalam
paktek sebagai berikut ini :
1. Pengakuan seluruh aktiva,
kecuali aktiva yang diakui sebagai beban (expense) pada waktu
pengakuisisian. Perlakuan ini diadopsi karena praktek yang sulit dan biaya yang
besar untuk mengidentifikasi atau menilai aktiva-aktiva tersebut.
2. Pengakuan hampir seluruh aktiva
dan kewajiban menurut basis akrual, namun pengakuan pendapatan berdasar pada
basis kas atau modifikasi dari basis kas
3. Pengakuan hanya untuk aktiva
dan kewajiban finansial jangka pendek
4. Pengakuan seluruh kewajiban
dengan pengecualian kewajiban tertentu seperti utang pensiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar