Jumat, 22 November 2013

Tulisan 3

Nama        : Monalisa Oktavia
Kelas        : 4eb20
NPM        : 24210516

Persamaan Dasar Akuntansi

Konsep ini adalah persamaan yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan. Bagaimana dasar teori akuntansi nirlaba? Apakah definisi Fund Theory? Atau turunannya yang disebut Akuntansi Dana?
Berikut adalah sejumlah konsep teori yang dipakai dalam perumusan prinsip dasar akuntasi:

1. Proprietory Theory
Menurut konsep teori ini, entitas hanyalah merupakan agen atau wakil dari pemilik (proprietor). Oleh karena itu, yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah pemilik, bukan entitas. Tujuan utama dari konsep teori ini adalah menentukan dan menganalisis besarnya kekayaan bersih yang menjadi hak pemilik. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik

Pemilik berhak atas aktiva, setelah dikurangi dengan kewajiban. Kekayaan bersih pemilik dihitung sebesar selisih antara aktiva dengan kewajiban. Konsep teori ini berorientasi pada pos neraca. Aktiva dinilai dan neraca disajikan untuk mengetahui dan mengukur perubahan yang terjadi dalam hak dan kekayaan pemilik. Beberapa contoh istilah akuntansi dan metode pencatatan investasi yang dipengaruhi oleh konsep teori ini adalah dividends per share, earnings per share, dan equity method.

2. Entity Theory
Menurut konsep teori ini, entitas (perusahaan) merupakan badan yang terpisah dan harus dibedakan dari pemilik. Yang menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah entitas, bukan pemilik. Entitas dianggap memiliki kekayaan, dan juga kewajiban kepada kreditor maupun pemegang saham. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

Aktiva merupakan hak milik perusahaan (entitas), sedangkan ekuitas merupakan sumber aktiva yang berasal dari kreditor dan pemegang saham. Jadi, entitas memiliki kewajiban kepada kreditor dan pemegang saham. Kreditor dan pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, di mana entitas berutang.
Konsep teori ini berorientasi pada angka laba yang tersaji dalam laporan laba rugi. Laba merupakan milik entitas sebelum dibagikan kepada pemilik. Pertanggungjawaban pada pemilik dilakukan dengan cara mengukur kinerja operasi dan keuangan entitas.
Laba entitas akan membuat ekuitas naik, dan menyebabkan meningkatnya kewajiban entitas kepada pemilik.  Setelah dikurangi dengan kewajiban kepada kreditor, kenaikan ekuitas terjadi setelah dividen diumumkan (dibagikan) kepada pemegang saham dan laba ditahan diinvestasikan kembali ke dalam entitas. Pajak dianggap sebagai dari laba entitas yang akan dikurangkan untuk pemerintah, sedangkan bunga pinjaman dan dividen merupakan bagian dari laba entitas yang akan dibagikan atau di bayarkan kepada kreditor dan pemegang saham.

3. Residual Equity Theory
Konsep teori ini sebenarnya merupakan bagian dari entity theory atau bisa juga disebut sebagi gabungan antara proprietory theory dan entity theory. Yang menjadi pusat perhatian dari pelaporan akuntansi adalah pemegang saham biasa. Investor saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sesungguhnya dalam perusahaan perseroan (corporation). Investor saham biasa memiliki bagian atau hak kepemilikan sisa (residu) atas aktiva perusahaan, setelah hak kreditor dan pemegang saham preferen dipenuhi. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva – Kewajiban – Ekuitas Preferen = Ekuitas Residu

Setiap lembar saham biasa akan memberikan pemegang saham hak untuk menentukan perihal perusahaan (memiliki hak suara), memperoleh bagian atas laba perusahaan (berupa dividen), membeli lebih dahulu tambahan saham biasa baru yang diterbitkan oleh perusahaan agar dapat mempertahankan besarnya persentase kepemilikan dalam jumlah yang sama (pre-emptive right), dan hak untuk mendapatkan sisa klaim (residual claim) setelah klaim kreditor dan pemegang saham preferen atas aktiva perseroan dipenuhi (pada saat terjadinya likuidasi).
Untuk menarik lebih banyak investor, perusahaan dapat menerbitkan jenis saham tertentu yang memberikan beberapa hak istimewa kepada pemegangnya. Jenis saham ini dinamakan saham preferen (preferred stock). Umumnya, pemegang saham preferen memiliki hak prioritas dibandingkan pemegang saham biasa dalam hal pembagian dividen dan aktiva perusahaan pada saat likuidasi. Akan tetapi, pemegang saham preferen tidaklah memiliki hak suara seperti halnya pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen memiliki peluang yang lebih besar untuk menerima dividen secara teratur dibandingkan pemegang saham biasa.
Kreditor dan pemegang saham preferen dianggap sebagai specific equity, beda dengan pemegang saham biasa yang merupakan residual equity. Dengan memutuskan perhatian pada residual equity, maka penyajian informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan akan menjadi lebih mudah dan terfokus pada kepentingan pemegang saham biasa semata.

4. Investor Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntasi adalah mereka yang bergolong sebagai specific aquity dan residual equity adalah para kreditor dan pemegang saham preferen, sedangkan pemegang saham biasa merupakan residual equity. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Ekuitas Khusus + Ekuitas Residu

Konsep teori ini hampir sama dengan residual equity theory hanya memusatkan perhatian pada investor saham biasa saja, sedangkan dalam investor theory memusatkan perhatian pada kreditor dan juga investor (baik investor saham biasa maupun investor saham preferen). Pada umumnya, kreditor dan investor membutuhkan informasi akuntansi untuk memprediksi kemampuan perusahaan (debitur dan investee) dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Kas yang akan diterima aleh kreditor dan investor sangat tergantuang pada: (1) kemampuan debitur dan investee dalam melakukan pembayaran kas, (2) keinginan atau komitmen dari manajemen debitur dan investee untuk membayar kreditor dan investor, dan (3) prioritas pembayaran terhadap klaim kreditor dan investor.
Dalam konsep teori ini, peranan laporan arus kas (cash flow statement) adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditor dan investor dalam proses pengambilan keputusan.

5. Fund Theory
Menurut konsep teori ini, menjadi pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan adalah bukan pada pemilik maupun entitas, melainkan pada sekelompok aktiva yang penggunaannya telah dibatasi untuk membayar atau memenuhi sejumlah kewajiban tertentu.

Aktiva yang penggunaannya dibatasi ini dinamakan sebagai “fund”, di mana masing-masing pos dana memiliki ketentuan dan tujuan penggunaan yang berbeda. Dengan demikian, konsep teori ini menganggap bahwa entitas merupakan sebuah unit dana, di mana kewajiban tertentu ditetapkan sebagai batasan-batasan terhadap pengguna aktiva. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi akuntansi sebagi berikut:

Aktiva = Pembatasan Aktiva

Dalam konsep teori ini, unit akuntansi didefinisikan sebagai aktiva (unit dana), di mana penggunaan atas aktiva ini sifatnya terbatas (tertentu). Kewajiban merupakan suatu pembatas ekonomi secara hukum terhadap penggunaan aktiva. Konsep teori ini berorientasi pada laporan sumber dana dan penggunaan dana, yaitu laporan yang menggambarkan dari mana saja sumber dana diperoleh dan untuk apa saja dana dikeluarkan.

Pada umumnya, konsep teori ini diterapkan pada organisasi pemerintah atau organisasi yang bukan pencari laba, di mana pengguna atas dana-dana tertentu terkendali sedemikian rupa berdasarkan pada pos-pos pembiayaan yang telah ditentukan atau ditetapkan.

6. Enterprise Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalah pihak-pihak yang terkait dengan perumusan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsep teori ini lahir seiring dengan kemajuan sosial dan perkembangan zaman, serta meningkatnya pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat. Yang dimaksud dengan masyarakat di sini adalah tidak hanya pemilik, manajemen, dan pegawai perusahaan, tetapi juga termasuk kreditor, pemerintah, supplier, pembuat kebijakan (regulator), pelanggan, dan masyarakat luas.

Menurut konsep teori ini, pelaporan akuntansi jangan hanya menyediakan informasi untuk pemilik saja, tetapi juga ditujukan untuk pihak-pihak lainnya yang telah turut memberikan kontribusi (baik langsung maupun tidak langsung) bagi perkembangan, kemajuan, dan kesinambungan perusahaan. Beberapa contoh dari penerapan konsep teori ini adalah dikembangkannya pelaporan akuntansi untuk sumber daya manusia, akuntansi lingkungan, dan akuntansi sosial ekonomi.

7. Commander Theory
Menurut konsep teori ini, yang menjadi pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalah bukan pada pemilik maupun entitas, melainkan pada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi secara efektif atas sumber daya perusahaan. Penekanan informasi menurut konsep teori ini adalah terletak pada pertanggungjawaban atau stewardship, dengan kata lain bagaimana pihak-pihak yang telah diberikan kepercayaan (commander) mengelola sumber daya perusahaan yang dipercayakan tersebut.


Sumber: Teori Akuntansi, Hery, SE, MSi, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar